Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2025

PRASASTI WUATAN TIJA

Prasasti Wuatan Tija, yg berangka tahun 802 Saka (880 Masehi). Yang bercerita tentang Dyah Bhumi dan Rakryan Manak yg diculik oleh Rakryan Landayan. Rakryan Manak kemudian meninggal di Tangar dan dikremasi di Taas, sedangkan Dyah Bhumi selanjutnya berhasil kabur dan diselamatkan oleh penduduk wanua atau desa Wuatan Tija. Di prasasti inilah kata “Mataram” tertulis sebagai nama suatu wilayah bukan nama sebuah Kerajaan. Prasati ini ditemukan ulang pada masa modern di Padukuhan Manggung, Kalurahan Ngalang, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY pada tahun 1924. Saat ini Padukuhan Manggung dan Kalurahan Ngalang termasuk dalam Kapanewon Gedangsari. Prasasti Wuatan Tija dituliskan pada dua lembar lempengan tembaga dengan aksara dan bahasa Jawa kuno. Pada saat setelah ditemukan, satu lembar dari prasasti ini dibeli oleh Bu Resink-Wilkens, dan lembar satunya disimpan di Java Instituut, yg kemudian menjadi Museum Sonobudoyo. Angka tahun peristiwa ini tercatat pada "[śaka]va[r...