Layu di Taman Retak
“Negeri ini sering menjanjikan matahari, tapi yang jatuh ke tanah hanyalah bayangan,dingin, panjang, dan samar tanpa cahaya.” Hidup manusia selalu dibungkus oleh harapan,ada yang lahir dari cita-cita pribadi, ada pula yang ditanamkan oleh negeri yang katanya “berdaulat.” Kita tumbuh dengan cerita bahwa pendidikan adalah jalan menuju kebebasan, kerja keras adalah tangga menuju kesejahteraan, dan demokrasi adalah jaminan bahwa suara rakyat tak akan dipelintir oleh kursi kekuasaan. Namun kenyataan bagai hujan yang jatuh di tanah tandus: suara rakyat terserap tanpa bekas, cita-cita kering bahkan sebelum sempat berakar. Pemegang kuasaan, alih-alih menjadi payung bagi mereka yang basah kuyup, justru sibuk menjual payung itu ke pasar kekuasaan. Kegagalan bukan hanya milik individu yang tersandung di jalan hidupnya. Kegagalan juga bisa menjadi milik bangsa,sebuah kegagalan kolektif yang diturunkan dari generasi ke generasi. Anak muda berjuang dengan cita-cita, tetapi di ...